Berita

Berita Thumbnail
Rabu, 16 Desember 2009
Oleh: Admin

Beli Listrik Seperti Beli Voucher

Pentingnya Desentralisasi Pengelolaan KetenagalistrikanBeli Listrik Seperti Beli Voucher Bidang energi, khususnya kelistrikan masih terlena oleh kejayaan minyak bumi pada masa lalu membuat kita lupa akan perencanaan jangka panjang di bidang energi listrik.

“Krisis listrik yang terjadi memang terkait dengan perencanaan. Awalnya didorong penggunaan BBM yang berlimpah apalagi ketika itu kita sedang berjaya dengan minyak, jadi lupa diri, sehingga tidak pernah mengembangkan energi alternatif sejak awal,” ujar Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD. Yang ditemui MK usai dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Elektro dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Rektor Usakti, Prof Dr Thoby Mutis di Auditorium Gd. D Lantai 8 Kampus A Universitas Trisakti (21/10).   

Dalam pidato ilmiahnya, Prof Syamsir Abduh mengungkapkan berbagai data dan analisisnya dan menyarankan agar pemerintah segera melakukan desentralisasi ketenagalistrikan di berbagai daerah.“Kebijakan di sektor ketenagalistrikan yang ada saat ini menyebabkan jurang ekonomi yang lebar antar daerah. Oleh karena itu perlu dipikirkan kebijakan di sektor listrik yang dapat memberi jaminan pasokan listrik jangka panjang untuk kepentingan generasi mendatang dan meningkatkan akses masyarakat di berbagai daerah terhadap bentuk-bentuk listrik modern. Dari segi ekonomi, desentralisasi ketenagalistrikan akan memudahkan sinergi antara kebutuhan persediaan dan permintaan di daerah tersebut (Facghiogkuand & Alfarado, 2000). 

Desentralisasi ketenagalistrikan dapat menghemat biaya capital sebesar US$ 5 triliun dan menurunkan biaya pembangkit sebesar 40% (Casten & Downes, 2005). Desentralisasi ketenagalistrikan juga ditujukan untuk meningkatkan perekonomian daerah serta mendorong timbulnya sentra-sentra perekonomian baru di pedesaan, baik karena tersedianya akses listrik juga pengusahaan ketenagalistrikan yang berbasis masyarakat (community based small scale electricity generation).” terangnya.

Lebih lanjut Syamsir Abduh menjelaskan, meskipun desentralisasi ketenagalistrikan memberi banyak manfaat, namun timbul persoalan, yaitu: apakah desentralisasi akan menaikkan harga jual? Bagaimana menentukan harga listrik regional? Menurutnya penentuan harga listrik harus mencakup aspek-aspek antara lain:pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara efisien untuk terciptanya penggunaan listrik secara optimal. Kedua,   menjamin konsumen dilayani secara sama dan seimbang. Ketiga, menjamin bahwa pengeloila jasa ketenagalistrikan dapat terjamin kelangsungan hidupnya secara finansial. Keempat, pencapaian stabilitas dan kemudahan dalam pembacaan meter dan penagihan kepada konsumen secara tepat dan benar.

Dan yang tidak kalah penting adalah perlu mendapatkan aspek pendanaan, yang berasal dari berbagai pihak seperti investor atau pihak yang mempunyai kepentingan lainnya.Untuk mereduksi konsekuensi dari perlakuan tarif regional, ujarnya, perlu upaya-upaya antara lain mengembangkan potensi daerah yang berbasis sumberdaya lokal dengan memanfaatkan sumber energi alternatif dan penentuan harga listrik dengan mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat daerah setempat. Hal ini sangat dimungkinkan karena dalam struktur biaya lisrik selain terdapat biaya tetap juga terdapat biaya variable sebagai representasi dari biaya operasional (biaya pemakaian/KWh) dimana pada komponan biaya ini bisa diakomodir kepentingan kemampuan daya beli masyarakat.

Floatin Button